Sabtu, 30 Juli 2011

Siapkan si Kecil Untuk Mengkonsumsi Makanan Padat

Usia 6 bulan merupakan usia dimana bayi membutuhkan banyak asupan zat besi dan nutrisi penting yang bisa diperolehnya dari makanan padat. Saat itu pula bayi siap merasakan pengalaman baru untuk merasakan berbagai rasa dan tekstur makanan. Mulai memberikan makanan padat di usia 6 bulan akan membantu perkembangan gigi dan tulangnya. Yang harus diingat, memberi makanan padat pada bayi, bukan berarti menghentikan pemberian ASI dan susu formulanya.
Meskipun rata-rata bayi akan siap mengkonsumsi makanan pada pada usia 6 bulan, namun adakalanya beberapa bayi belum siap mengkonsumsi makanan padat pada usia tersebut. Sebaiknya anda melihat beberapa tanda-tanda yang mengidentifikasikan bahwa bayi anda sudah siap mengkonsumsi makanan padat, diantaranya:
  • memperlihatkan ketertarikan pada makanan yang dilihatnya, serta kecenderungan mereka yang mulai mengemut jari saat melihat makanan.
  • meningkatnya porsi menyusui baik ASI maupun formula.
  • membuka mulutnya saat disodori sendok
  • memiliki kontrol yang baik pada kepala dan lehernya, serta kemampuan duduk tegak saat disokong.
Memberikan makanan padat saat bayi belum dalam keadaan siap akan mengakibatkan masalah perut dan memicu terjadinya alergi makanan. Selain itu jika pemberian makanan padat benar-benar dijadikan sebagai pengganti ASI atau susu formula, maka anak akan mengalami malnutrisi.
Memberi makanan padat berarti juga mengajarinya untuk belajar makan, Pada usia ini lidah bayi anda sudah mampu mengunyah dan mengontrol dengan baiik.
Jika keluarga anda punya riwatat alergi terhadap makanan tertentu, sebaiknya anda meminta saran dokter terlebih dahulu sebelum mulai memberi bayi anda makanan padat.

Akankan si kecil tersedak?

Di usia 6 bulan lidah bayi sudah mulai bisa mengontrol gerakannya sehingga kemungkinan ia tersedak makanan dapat terhindari. Namun usahan memberinya makanan dengan tekstur lembut seperti bubur bayi atau pure. Potongan wortel, apel, ikan dan daging bertulang, popcorn akan terlalu sulit untuk dikunyah bayi anda. Sementara kacang dan permen merupakan makanan berbahaya bagi bayi anda hingga usiany menginjak lima tahun nanti.

Kapan Mengenalkan Makanan Padat Pada Bayi?

Pada usia 8 bulan, biasanya bayi anda akan mulai memiliki kemampuan mengunyah, yang artinya ia siap mengkonsumsi makanan padat seperti buah-buahan yang telah dicincang. Diusia ini bayi juga mulai siap mengkonsumsi buah-buahan yang bertekstur lembut. Diusia ini pula bayi

Jumat, 29 Juli 2011

Musik Untuk Anak-anak


Seseorang (baik anak-anak maupun dewasa) yang ingin belajar memainkan alat musik, didasari atas 3 hal, yaitu : Punya bakat, Merasa suka, dan Mau latihan. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, seseorang sebaiknya memiliki 3 landasan tersebut. Tapi jika hanya memiliki 1 atau 2 saja dari ketiganya, maka itupun sudah cukup. Yang membuat perbedaan belajar musik Klasik dengan musik Pop yaitu bahwa lagu-lagu Klasik dikenal cukup rumit dan karena itu hanya bisa ditulis melalui partitur not balok saja. Sedangkan lagu-lagu Pop, karena dianggap cukup mudah / simple, sehingga dapat ditulis lewat partitur not balok dan juga not angka.
Kenapa sampai muncul istilah BAHASA MUSIK…? Karena musik dianggap sebagai bahasa penyampaian yang bisa mengungkapkan / mengekspresikan sesuatu. Apa yang ada di hati seseorang…, apa yang sedang dia rasakan…, apa yang berada didalam pikirannya…, dan apa yang diinginkannya… Buku THE POWER OF WATER yang ditulis oleh seorang ilmuwan Jepang, telah memberikan masukan kepada kita, bahwa berbagai jenis musik yang berbeda, akan menghantarkan reaksi yang berbeda2 pula terhadap air, atau dengan kata lain, reaksi terhadap tubuh manusia yang memang sebagian besar terdiri dari air.
Molekul-molekul air didalam tubuh manusia akan memberikan reaksi yang tidak sama jika misalnya seseorang mendengar sebuah musik Klasik dengan musik Rock… Menurut penelitian ilmuwan tersebut, jenis musik Klasik dapat menciptakan susunan molekul-molekul air yang sangat indah dan bagus. Sedangkan musik Rock / Heavy Metal akan membuat susunan molekul-molekul air tersebut menjadi tidak beraturan alias tampak rumit dan tidak indah. Dengan kata lain, musik dapat mempengaruhi kejiwaan dan perilaku seseorang… Mungkin Anda sudah cukup sering mendengar, bahwa seorang ibu yang sedang hamil, dianjurkan untuk sering-sering mendengarkan musik Klasik, terutama diperdengarkan langsung kepada janin yang sedang dikandungnya. Misalnya mendengar melalui ear phone, ataupun mendekatkan tape ke perut sang ibu yang sedang hamil. Penelitian dari negara lain sudah membuktikan, bahwa musik Klasik tersebut akan berpengaruh terhadap perkembangan otak bayi yang masih berupa janin didalam kandungan. Dan pengaruh itu akan terus terbawa hingga timbul asumsi bahwa kelak bayi tersebut akan tumbuh menjadi anak yang cerdas…
Saya sudah mulai mengajar Piano dan Keyboard, Klasik dan Pop, sejak saya masih di SMP, sekitar tahun 1984. Dan saya sudah cukup mengamati, bahwa murid-murid saya yang belajar Piano Klasik, rata-rata mereka mengalami kemajuan dalam ilmu pelajaran matematika. Ini merupakan kisah nyata yang sesungguhnya. Sedikit tambahan informasi dari saya, untuk yang ingin mulai belajar bermain musik, mulailah dikenalkan kepada alat musik sejak sedini mungkin. Sesuai dengan kemampuan, alat musik apa yang mampu dibeli. Untuk tahap awal sebagai pengenalan terhadap alat musik, terhadap lagu, dan terhadap cara memainkan alat musik, bisa mulai sejak usia 3 – 10 tahun. Sedangkan untuk tahap mulai serius belajar alat musik, untuk wanita dimulai pada usia 10 tahun, sedangkan

Kamis, 28 Juli 2011

Mengajak Si Kecil Untuk Belajar Bernyanyi


Menyanyi selain sebagai kegiatan yang dapat membuat anak senang, dapat juga mengembangkan imajinasi dan rasa percaya diri anak, sehingga memacu anak untuk lebih kreatif dan berani tampil didepan umum, kemampuan anak dalam bernyanyi pada usia dini ini biasanya didasarkan oleh pengalamannya pada saat mendengar musik ataupun mendengar orang tua dan orang-orang disekitarnya bernyanyi. Berdasarkan survey dan penelitian, semakin sering anak mendengar orang tua atau orang disekitarnya menyanyi dengan benar dan sesuai dengan nada, semakin besar kemungkinan anak bisa menyanyi di usia 2 tahun.
 
            Si Kecil yang berusia 2 tahun yang baru lancar bicara tentu dengan pelafalan yang terkadang masih belum pas biasanya terdorong mulai menyanyi. Selain fun, kegiatan menyanyi memunculkan keasyikan tersendiri: mengembangkan imajinasi, memberi rasa percaya diri saat diberi tepukan, serta mengeksplorasi kemampuan bernyanyi anak.
 
            Selain itu, keuntungan kegiatan ini bagi si 2 tahun adalah ia bisa berlatih memperkaya kosa kata, dan secara aktif bereksperimen dengan beragam intonasi nada, panjang - pendeknya suara, dan naik-turunnya nada bicara. Apabila anak bermasalah dalam perkembangan bicara atau bermasalah pada indera pendengarannya, Anda bisa melihat Dari kemampuannya menyanyi. Jika mengalami gangguan, dalam rentang usia 2-3 tahun biasanya anak belum bisa memproduksi bunyi bahasa dengan sempurna, apalagi menyanyi.
 
            Tentu modal penting lain adalah kemahiran anak meniru. Di tahap awal, ia mampu menyanyi dengan cara mengikuti Anda menyanyi. Di tahap berikut, inisiatif menyanyi akan datang dari dirinya. Meski awalnya sering meleset membidik nada, namun semakin sering berlatih membuat si kecil mampu menyanyi dengan baik secara tepat nada dan pelafalan di usia 3-3,5 tahun.
 
            Menyanyi tak hanya bagian dari kecerdasan seni, melainkan juga cara mengasah kecerdasan sosial-emosi anak terasah karena ia harus menyajikan lagu dengan emosi dan ekspresi yang tepat, sesuai isi lagu. Dari sisi kesehatan, menyanyi dapat melatih seluruh otot kepala dan leher serta membantu si kecil mengasah organ pendengarannya. Demikian pula ia melafalkan dengan tepat kata demi kata.
Unsur musik dan lagu yang sangat membantu si 2 tahun melatih fisik dan inderanya adalah ritme, si kecil melatih suara dan menggunakan sikap tubuh yang tepat. Dengan postur dan posisi tubuh yang pas, produksi suara baik dan nada yang dihasilkan tepat. Repetisi ritme tentu sangat membantu mengasah keterampilan ini.
 
            Jangan khawatir jika anak belum juga memperlihatkan tanda-tanda tertarik untuk menyanyi, belum tentu bermasalah. Hal ini bisa disebabkan Anda kurang menstimulasi anak atau kurang memberikan contoh seperti jarang menyanyi. Sebaiknya Anda menjadi pendorong anak belajar menyanyi. Untuk lebih menarik, Anda dapat menyediakan beberapa mainan yang menstimulasi anak untuk bernyanyi, di antaranya mikrofon mainan, karaoke mainan, tamborine atau piano mainan. Bersiap-siaplah menyanyi bersama sehingga Anak tergerak untuk bernyanyi dan menuangkan kreatifitasnya.
Ajak Si kecil agar mau bernyanyi
  • Beli kaset atau VCD karaoke lagu anak dan ajak si Kecil untuk memilih lagu-lagu yang biasa mereka dengar dan sukai.
  • Ajak si kecil menyanyi sambil melakukan bermacam kegiatan. Pilih lagu yang sesuai dengan kegiatan yang sedang dilakukan. Misalnya “Bangun tidur kuterus mandi” saat si kecil bangun di pagi hari.
  • Ajak si kecil sering-sering menonton pertunjukan musik, seperti operet, konser musik atau melihat penampilan penyanyi cilik untuk memotivasinya agar tergerak untuk bernyanyi.
  • Rekam suara si Kecil saat menyanyi atau ambil videonya disaat bernyanyi sehingga Anda dapat memutar kembali dan mendengarnya bersama si Kecil, selain sebagai kenang-kenangan hal ini dapat memotivasi si Kecil untuk terus bernyanyi dan mengasah kreatifitasnya.
Sumber : kafebalita.com

Kamis, 21 Juli 2011

Jerawat pada Bayi

Jerawat ternyata tidak hanya menyerang remaja atau orang dewasa saja, bayi pun bisa berjerawat. Coba anda perhatikan kulit wajah bayi anda, jika terdapat bintil merah di pipi, jidat, dan dagu yang disertai munculnya bintik putih di atas bintil tersebut, bisa disimpulkan bahwa bayi anda berjerawat.
Jerawat pada bayi disebabkan oleh hormon yang disalurkan oleh ibu kepada bayinya. Jerawat ini biasanya terjadi di usia  bayi 3 hingga 4 minggu. Dan kebanyakan akan hilang dengan sendirinya di usia bayi 4 hingga 6 bulan.
Perawatan jerawat pada bayi berbeda dengan perawatan jerawat pada remaja atau orang dewasa. Untuk jerawat bayi anda, anda cukup membersihkan wajah bayi anda dengan air dan sabun bayi secara teratur setiap hari. Hindari pemakaian minyak dan lotion pada daerah yang berjerawat karena hanya akan membuat kulit bayi anda iritasi dan jerawat semakin parah. Jika jerawat pada bayinya berkepanjangan meski telah anda rawat dengan rutin, segeralah berkonsultasi dengan dokter anak anda untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
Jerawat pada bayi merupakan hal biasa yang terjadi, jadi

Rabu, 20 Juli 2011

Memberikan Mainan Pada Bayi Usia 0-4 Bulan

Memberikan mainan pada bayi usia 0-4 bulan dapat menstimulasi panca indera sangat dibutuhkan. Orang tua dapat mengasah keterampilan indera si kecil lewat mainan dan permainan eksploratif.
Mainan dan permainan jenis ini memberinya kesempatan mengenal dunia sekitar dan mengetahui berbagai hal baru dengan pancainderanya.
 
Tahapan Perkembangan Bayi Usia 0-4 Bulan
0-1 bulan
- Bayi mulai memilah-milah dan mengenali beberapa rangsang dari luar dirinya.
1-2 bulan
- Bayi mulai mengangkat kepala
- Memberi respons terhadap suara
- Berkomunikasi melalui tatapan, gerakan tubuh dan tangisan.
- Dapat melihat benda dengan pola hitam-putih.
- Dapat mengikuti dan memfokuskan pandangan pada sebuah objek.
2-3 bulan
- Mengangkat kepala dan menahannya untuk beberapa saat.
- Mulai tersenyum jika mendengar suara ayah atau ibu.
- Mulai berceloteh, “ahhh” atau “oooh”, dan Mendekut (coing).
3-4 bulan
- Menunjukkan ekspresi dengan tertawa.
- Mengangkat kepala lebih stabil.
- Mengenali muka, bau dan mulai mengenali sosok orang tuanya.
- Mulai tertarik memperhatikan tubuhnya sendiri.
Kegiatan Awal Usia Anak
Seiring dengan bertambahnya usia anak, anda dapat membantunya meningkatkan kesadaran terhadap tubuhnya sendiri dengan berbagai permainan sederhana. Bagi si kecil, ayah dan ibu adalah ‘mainan’ paling menarik di dunia. Kemampuannya mengenali ayah dan ibu dimulai dengan anggapan Anda adalah objek bermain yang menyenangkan. Dengan tangan mungilnya, ia mulai mengeksplorasi bagian wajah ayah dan ibu yang dikenali dan diingatnya. Perlahan-lahan, ia mulai menangkap ajakan Anda berinteraksi. Dengan begitu kemampuan sosialnya mulai terasah.
Kegiatan di awal kehidupan anak juga dapat berupa kegiatan yang mengeratkan kelekatan Anda dengan si kecil Misalnya, pelukan hangat, pandangan mata, maupun nyanyian lembut yang membuatnya nyaman. Anak usia 0-4 bulan ini pun suka mengajak Anda atau orang-orang di sekitarnya ‘berdialog’. Misalnya, melalui menangis saat ia membutuhkan rasa aman atau kehadiran Anda di sisinya. Memasuki usia 6 minggu, si kecil semakin seru mengajak Anda berkomunikasi menggunakan berbagai ekspresi: seulas senyum, kernyitan dahi atau wajah terpesona.
Saatnya belajar melalui bermain
Perkembangan kognitif bayi terdiri Dari 2 tahapan, yaitu mengumpulkan informasi dan

Dampak Menyusu dengan Botol Disaat Tidur

Di malam hari, biasanya Anda akan menidurkan si Kecil di tempat tidur sambil menyusukan Si Kecil dengan menggunakan botol susu. Sebelum Anda melakukan hal tersebut, ada baiknya Anda mengetahui beberapa permasalahan yang dapat ditimbulkan dari menyusu botol disaat tidur. Walaupun menggunakan susu formula ataupun ASI, sebaiknya Anda
mempertimbangkan untuk berpikir dua kali sebelum menidurkan si Kecil
sambil menyusuinya dengan botol.
  • Susu biasanya mengandung kandungan gula didalamnya, dan gula dapat meresap kedalam gigi si Kecil selama menyusu sepanjang malam, dan bisa membuat kerusakan pada gigi (keropos).
  • Ketika si Kecil berbaring sambil menyusu botol, susu dapat mengalir ke saluran telinga yang dapat menyebabkan infeksi pada telinga si Kecil. Si Kecil mungkin dapat tersedak jika ia menyusu dengan menggunakan botol selama ia tidur. Hal ini dapat membahayakan si Kecil karena ia belum tentu mengerti bagaimana cara mengatasi permasalahan ini disaat ia tersedak. Terlebih lagi, si Kecil bisa batuk dan merasa tidak nyaman, resiko-resiko ini dapat terjadi secara bersamaan.
Jika si Kecil sudah terbiasa dengan menyusu botol disaat menjelang tidur, hal ini mungkin akan susah baginya untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Ketika ia telah terbiasa melakukan hal tersebut, dia mungkin telah mengasosiasikan antara tidur dan menyusu menggunakan botol, dan akan sangat sulit untuk membuatnya tertidur tanpa botol susu ditangannya. Namun dengan menopang si Kecil di pangkuan Anda dan menyusuinya, membelainya disaat ia menyusu, justru akan mempererat hubungan Anda dan Si Kecil dengan baik.

Bagaimana dengan Mengganti Botol Susu dengan Air Putih?
Jika Anda ingin melepaskan si Kecil dari menyusu botol disaat tidur, Anda mungkin dapat menggantinya dengan botol berisi Air Putih. Si Kecil mungkin akan merasa

Selasa, 05 Juli 2011

Memotivasi Balita dalam Belajar 10 Tips

  1. Mengajar balita adalah sebuah keistimewaan
    Ini yang harus ditanamkan dalam benak setiap Ibu, bahwa mengajarkan balitanya adalah sebuah keistimewaan. Jadi, gunakanlah keistimewaan ini dengan baik. Jika orangtua tidak memiliki minat atau keinginan yang kuat untuk melakukan hal ini, lebih baik jangan lakukan sama sekali, karena hasilnya menjadi tidak maksimal.
  2. Bicara dengan jelas, tegas, dan antusias
    Cara ini akan membuat balita dapat mendengarkan apa yang dikatakan oleh orangtua dengan jelas. Dengan begitu ia dapat menyerap stimulasi yang diberikan dengan lebih baik.
  3. Rileks
    Sekali lagi, lakukanlah stimulasi pada balita dengan rileks, santai, dan tidak tergesa-gesa. Jangan merasa tertekan, jangan merasa harus segera melihat hasil yang akan dicapai. Lakukanlah semua dengan senang hati. Saat memberikan stimulasi, nikmatilah saat bersama balita.
  4. Percayai balita Anda
    Harus diketahui, balita sangat mempercayai orangtuanya. Kini saatnya orangtua mempercayai balita. Percayalah bahwa balita memiliki kemampuan yang besar untuk belajar sesuatu. Oleh sebab itu, orangtua harus merespon ini dengan positif. Beri kesempatan balita untuk belajar segala sesuatu tanpa meragukan kemampuannya.
  5. Terus berikan informasi baru
    Balita amat menyukai informasi baru. Oleh sebab itu, perlihatkanlah balita sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah dilihatnya,

Ciri-ciri Rumah yang Sehat

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk menciptakan rumah sehat maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat berpengaruh, antara lain: 
1. Sirkulasi udara yang baik.
2. Penerangan yang cukup.
3. Air bersih terpenuhi.
4. Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran.
5. Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara kotor.
Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:
1. Bahan Bangunan
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :
· Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3
· Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam
· Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.
2. Komponen dan penataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b. Dinding
· Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara
· Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus­ dilengkapi dengan penangkal petir
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.
f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.
3. Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.
4. Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3
5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.
6. Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersarang di rumah.
7. Air
a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.
9. Limbah
a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.
10. Kepadatan hunian ruang tidur
Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.
Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”
Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :
1. Mencegah terjadinya penyakit
2. Mencegah terjadinya kecelakaan
3. Aman dan nyaman bagi penghuninya
4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial
Sumber:
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan
Ditjen P2MPLM, Petunjuk Tentang Perumahan dan Lingkungan Serta Penggunaan Kartu Rumah, 1995.

Minggu, 03 Juli 2011

10 Tips Membuat Balita Anda Cerdas


Anak balita punya kemampuan luar biasa untuk menyerap kepandaian dan informasi baru dibandingkan anak yang berusia lebih tua. Penelitian menunjukkan, mengenalkan pada kegiatan membaca, bahasa, dan matematika sejak usia balita, akan membuat mereka lebih mudah menangkap pelajaran tersebut nantinya.

Berikut sejumlah cara yang bisa mendorong serta melatih mereka agar memiliki otak cerdas.

1. Mengajak bicara. Ceritakan tentang apa saja padanya. Yang jelas, anak jadi tahu, dia merupakan pusat perhatian Anda. Hal ini akan mendukungnya di dalam perkembangan pengetahuan bahasa dan pemikirannya.

2. Pilih buku anak-anak dengan huruf yang besar dan gambar yang jelas. Hal ini akan menolong anak mengerti apa yang mereka lihat dan juga pelan-pelan belajar membaca kata.

3. Beli kaset/VCD/DVD berbahasa asing. Akan lebih mudah untuk anak balita menangkap bahasa asing daripada di kemudian hari.

4. Beli software komputer untuk anak balita. Banyak software yang melatih kemahiran menggunakan keyboard karena sebelum berusia 2,5 tahun anak cenderung sulit menggunakan mouse.

5. Beli huruf abjad yang terbuat dari plastik dan simpan di kamar mandi. Setiap kali mandi, perkenalkan huruf baru dan lakukan berulang-ulang hingga anak hafal. Dengan cara itu, pelan-pelan anak akan mulai belajar adanya hubungan antara berbicara dan menulis di dalam bahasa.

6. Beli huruf-huruf dan angka-angka yang terbuat dari magnet. Hal ini memungkinkan anak bermain sambil belajar di depan lemari es. Kenalkan kata-kata yang baru setiap minggu.

7. Selalu lakukan pengulangan. Banyak orang tua merasa frustrasi jika anaknya berulang-ulang membaca satu halaman di buku yang sama atau menonton film/VCD yang itu-itu saja. Jangan sebal dan panik! Ini merupakan suatu bagian penting di mana anak mengenal proses informasi.

8. Bacakan satu cerita setiap hari. Baca dengan intonasi dan ekspresi seperti kita sedang bermain drama.

9. Beli satu set pelajaran dan pendidikan untuk anak balita. Termasuk di dalamnya buku-buku, video, kaset, dan bagaimana caranya mengajarkannya. Baca dan belajarlah berdua anak. Membeli ensiklopedia bergambar khusus untuk anak pun tak ada salahnya.

10. Ingat, pendidikan jasmani berhubungan langsung dengan pendidikan akademis. Penelitian menunjukkan, perkembangan otak juga berhubungan erat dengan pendidikan jasmani, seperti merangkak sebelum usia 1 tahun. Jika Anda dan si balita sering melakukan aneka kegiatan olahraga bersama, ini dapat  menambah perkembangan fisik serta otak anak. Entah itu berlari-lari, naik kuda, berenang, dan lainnya.


Sumber: www.kompas.com

Sabtu, 02 Juli 2011

Manfaat Tertawa Bagi Bayi Anda

Melihat bayi Anda tertawa tentu merupakan hal yang sangat menyenangkan. Sudah jadi hal yang lumrah bagi orang tua mengajak buah hatinya bermain dan bercanda yang kadang bisa membuat buah hatinya tertawa riang. Di samping kegiatan itu bisa mendekatkan ikatan antara ibu dan bayinya, ternyata bisa bermanfaat juga bagi kesehatan bayi kita.
Bunda, sebenarnya bayi Anda meniru Anda. Ia melihat bagaimana orang lain tertawa ketika melihat atau mendengar sesuatu. Ia mulai mencerna dan akhirnya meniru . Jadi ketika ada hal yang menurutnya lucu, ia langsung tertawa. Jangan kaget pula bila tawa bayi terkadang terdengar aneh, layaknya orang bernyanyi dengan teknik stakato dan bahkan tertawa terkekeh-kekeh dengan volume cukup keras. Sebenarnya ini karena laring-nya belum terbentuk sempurna sehingga ia belum bisa mengontrol tawanya.
Berikut manfaat tertawa yang bisa di dapat bayi Anda:
  • Bagi bayi, tertawa selama 1 menit sama seperti melakukan olahraga 20 menit. Jadi, saat bayi Anda tertawa, ia berolahraga.
  • Tertawa dapat merangsang otak bayi untuk memproduksi hormon yang bisa memicu pelepasan endorfin (zat pembunuh rasa sakit)
Mengetahui manfaatnya tentu kita jadi lebih semangat mengajaknya bermain dan bercanda. Namun, kadang sulit juga sampai bisa membuatnya tertawa.  Untuk bisa tertawa, kita butuh “kejutan” (suprise). Berikut adalah beberapa “kejutan” yang bisa merangsang si kecil tertawa.
  • Gelitik pinggang atau telapak kakinya dengan jari-jari Anda, atau ciumi perutnya, biasanya bayi akan tertawa terbahak.
  • Gerak-gerakkan wajah Anda. Kadang-kadang, dengan menjulurkan lidah Anda dan sedikit tarikan wajah. Bahkan, kerlingan mata Anda pun sudah bisa membuat bayi tergelak-gelak.
  • Menyanyikan lagu anak-anak dengan mengayun-ayunkan tubuhnya di pangkuan Anda.  Pada akhir lagu, buat sedikit kejutan dengan mengeraskan beberapa kata. Biasanya, bayi akan menyukainya dan tertawa tergelak-gelak.
  • Bermain ciluk ba. Tutup dan buka kembali wajah Anda dengan telapak tangan, dengan sedikit tarikan wajah yang menunjukkan senyum atau tawa Anda. Bayi akan bertambah senang jika disertai sedikit suara yang mengagetkan. Atau, buat “tirai” yang membatasi  bayi dengan Anda. Ketika  “tirai”-nya dibuka dengan cepat, bayi akan melihat wajah Anda yang semula “hilang”, muncul kembali dengan penuh tawa.