Kamis, 12 Januari 2012

Persiapan Perjalanan Anak


Penting adanya untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Bahkan untuk urusan bersantai sekalipun. Salah persiapan bisa-bisa rencana acara menggembirakan bisa berakhir berantakan. Persiapan khusus bagi anak yang akan melakukan perjalanan jarak jauh tentunya dibutuhkan beberapa pengetahuan mendasar dan menyeluruh.

Intinya adalah persiapan. Prioritaskan minuman dan makanan. Seperti halnya buah, jus, susu, makanan kecil dan mainan. Kedua, popok dan tissue serta sarana pendukung kebersihan anak lainnya.

Urusan berikutnya, kenyamanan, anak lebih banyak butuh waktu istirahat daripada orang dewasa. Jadi jika perjalanan diestimasikan akan memakan waktu lebih dari 2 jam, maka bawalah bantal, guling, selimut, atau boneka yang menjadi kesukaan yang mampu menciptakan suasana yang mendukung untuk anak beristirahat.

Tentunya, disamping sudah mempersiapkan baju ganti untuk anak di koper, penting untuk dipersiapkan juga baju ganti di perjalanan yang disimpan pada tempat yang mudah dijangkau.

Setelah ketiga syarat tersebut terpenuhi, urusan berikutnya ialah hiburan anak. Bila perlu, bawalah mainan, boneka, buku, dan lain sebagainya. Agar tidak salah bawa, sebaiknya tanyakan dulu ke anak mainan yang hendak dia bawa. Siapkan di tas terpisah dan biarkan dia membawa tas yang berisi mainannya sendiri. Secara bersamaan hal ini bertujuan untuk dapat melatih anak tanggung jawab atas kebutuhannya sendiri.

Sebagian dari orang tua memilih waktu perjalanan malam hari ketika anak tidur. Tapi acapkali terlewat, beberapa hal detil yang dapat mengganggu waktu tidur anak, seperti halnya suara berisik pesawat, goncangan kereta atau mobil.

Kendaraan Umum
Belilah tiket terpisah untuk anak dengan usia diatas 2 tahun jika perjalanan dilakukan lebih dari 2 jam. Selain untuk kenyamanan anak, orangtua juga tidak akan terlalu kelelahan sepanjang di perjalanan.

Jika ini adalah perjalanan pertamanya, siapkan segala kondisi yang mungkin terjadi. Misalnya perbedaan tekanan udara dan posisi take off pada pesawat akan menimbulkan rasa yang aneh bagi anak.

Kendaraan Pribadi
Pelajari rute untuk melihat tempat tempat strategis misalnya, tempat istirahat, penginapan, restoran, pom bensin. Atau jika menemukan sebuah lokasi wisata sempatkan untuk mampir sekedar untuk istirahat.
Jika bayi anda berusia kurang dari setahun, jangan pelit untuk membelikan car-seat demi keamanannya. Pasang car seat dengan benar, menghadap ke belakang, guna mengantisipasi bayi tidak terlempar jika terjadi pengereman mendadak.

Jika sudah sampai di tujuan, kondisikan anak senyaman mungkin. Pastikan dia merasa senyaman di rumah. Beberapa anak mengalami gangguan tidur pada lokasi baru. Jangan lupa membawa pengantar tidurnya, bantal, guling atau buku.

Sumber: anak.klikdokter.com

Rabu, 11 Januari 2012

Jenis jenis makanan bayi

Menentukan Makanan yang Cocok untuk Bayi.
Banyak ibu muda, khususnya yang baru pertama kali mengalami memiliki buah hati, mengalami kerancuan dan kebingungan dalam memilih makanan bayi yang paling tepat dan bagaimana cara yang benar pemberiannya. Tidak sedikit ibu muda yang telah melakukan konsultasi malah semakin bingung, karena jawaban dari masing-masing pihak berbeda.

Makanan, selain menjadi sumber bahan bakar energi pada tubuh manusia, seperti kita ketahui, makanan juga sebagai faktor penunjang untuk tumbuh kembang tubuh anak, pada khususnya bayi. Dimana siklus pertumbuhan bayi sangatlah pesat.

Dari paska lahir, berat bayi yang mencapai rata-rata 3 kg, dalam kurun waktu satu tahun pertumbuhannya bisa mencapai sekitar 9 kg. Oleh karena itu, sangatlah penting pemberian makanan pada bayi harus memenuhi syarat kebutuhan gizi.

Pada prinsipnya, bayi memerlukan pemberian makanan secara bertahap. Dari tahap awal yang dimulai dari yang cair, lalu setengah padat, kemudian padat dan dilanjutkan makanan biasa berupa nasi dan lauk pauk. Tidak ketinggalan asupan air, vitamin, serta mineral untuk bayi haruslah cukup,

Walau demikian, kondisi bayi menentukan kesiapan menerima asupan makanan. Karena pada prakteknya pemberian makanan bersifat individual. Belum tentu semua bayi usia 4 bulan siap diberi bubur susu.

Kondisi fisik bayi juga menentukan kesiapan menerima jenis asupan makanan. Kondisi fisik bayi meliputi berat dan tinggi badannya. Dimana dalam hal ini dokter anak-lah yang memiliki kompetensi khusus yang menilai.

Oleh karena itu, penting sekali anak dipantau tumbuh kembangnya tiap bulan dari aspek keseluruhan. Dari tinggi badan bayi, berat badan bayi, jadwal pemberian imunisasi dan metode asupan pola makannya.

Sesuaikan perkembangan fisik bayi dengan pola makannya, selama masih dalam pemantauan orangtua dan dokter anak, bayi akan mencapai proses tumbuh kembang secara optimal. Beberapa hal yang penting untuk diingat, seberapa banyak dan seberapa sering bayi makan, semuanya tergantung pada usia, tingkat pertumbuhan, berat badan, dan metabolisme. Dan semua itu tak sama antara satu bayi dengan bayi lainnya.

ASI
Bagaimanapun yang terpenting, air susu ibu (ASI) adalah asupan terpenting pada bayi. ASI, selain mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang bayi, ASI juga mengandung macam-macam substansi anti-infeksi yang mampu melindungi bayi terhadap berbagai infeksi.

Pada masa usia bayi melewati 4 bulan, bayi memerlukan makanan tambahan seperti bubur susu, biskuit dan buah-buahan. Kemudian bubur saring (nasi tim yang dihaluskan) mulai usia 6 bulan dan di usia 9 bulan sudah bisa diberikan nasi tim.

Susu Formula
Jika Anda mengkombinasikan ASI dengan susu formula, sebaiknya pilih susu formula yang komposisinya paling mirip ASI. Mintalah petunjuk dokter. Begitu pun cara meramu formula dan berapa banyak formula yang akan diberikan pada bayi Anda.
Ada berbagai keadaan yang bisa membuat menyusui tidak praktis atau tidak dianjurkan. Ibu-ibu yang tidak bisa menyusui tidak boleh merasa tidak cakap atau bersalah. Sebaiknya susu formula diberikan setelah berkonsultasi dengan dokter dan para profesional ASI.
Buah-buahan
Selain menjadi sumber vitamin dan mineral, buah-buahan juga menjadi sumber serat yang bagus. Menginjak usia 6-8 bulan, bayi bisa diberikan buah-buahan seperti jeruk, pepaya, pisang, dan tomat. Buah bisa diberikan dalam bentuk jus.
Khusus tomat, rebuslah lebih dulu setelah dicuci bersih, lalu disaring untuk diambil airnya. Atau, si buah hati bisa diperkenalkan ‘finger foods’, yaitu snack yang dapat dimakan oleh bayi sendiri (tidak perlu disuapi), seperti buah yang dipotong-potong ukuran kecil sehingga bayi dapat makan sendiri. Makanan halus ini diberikan 2-3x/hari.

Buah-buahan lainnya seperti melon, alpukat, semangka, pir, dan lainnya dapat diberikan mulai usia 6 bulan. Namun hindari buah-buahan yang bergetah. Karena dapat menimbulkan diare seperti sawo, nenas, durian, mangga dan lainnya.

Pada tahap awal, berikanlah kira-kira 30-50 ml air buah sebagai pengenalan pada kondisi pencernaan bayi, pantau reaksi yang timbul. Jika setelah minum air jeruk, timbuil diare, gantilah dengan buah lain pada pemberian berikutnya yang lebih cocok. Namun satu hal terpenting, cuci bersih setiap buah sebelum diberikan pada bayi.

Makanan Padat
Menginjak usia 4-5 bulan bayi sudah bisa diberikan makanan pada. Makanan padat pertama yang diperkenalkan hendaknya masih dalam bentuk lunak agar mudah dicerna bayi, bisa berupa dalam bentuk bubur susu.

Bubur susu biasanya terbuat dari bahan tepung serelia seperti beras, maizena, terigu atau havermout, ditambah susu dan gula. Pembuatan bubur susu bisa dilakukan dengan dibuat sendiri atau membeli bubur susu instan. Namun penting diingat, jika membeli bubur instant, jangan pernah lupa untuk memeriksa tanggal kadaluarsanya.

Memasuki usia 6 bulan bayi dapat diperkenalkan pada makanan padat berikutnya, seperti halnya nasi tim. Nasi tim biasanya terdiri dari bubur beras ditambah lauk berprotein hewani maupun nabati ditambah sayuran seperti wortel dan bayam.
Ada baiknya nasi tim haruslah melalui proses penghalusan terlebih dahulu, bisa dilakukan dengan alat blender sebelum diberikan pada bayi. Setelah bayi menginjak usia diatas 10 bulan, nasi tim tidak perlu dihaluskan lagi.

Makanan Selingan
Makanan selingan bagi bayi biasanya hadir berupa dalam bentuk biskuit yang memang dibuat khusus untuk bayi. Perkenalan makanan selingan bisa diberikan disaat bayi menginjak usia 4 bulan.

Biskuit bisa dicampur air matang ataupun susu. Namun jika bayi sudah dapat duduk, berikanlah biskuit dalam bentuk kepingan. Hal ini lebih baik karena dapat melatih melatih keterampilan jari-jemari tangannya (motorik halus) serta merangsang pertumbuhan gigi pada bayi.

Setelah usia 6 bulan, bayi sudah bisa diberikan makanan lain seperti roti, agar-agar, puding, bubur kacang hijau, dan lainnya.

Untuk masalah jadwal pemberian makanan, pada umumnya diberikan tiap 3 jam sekali. Namun dalam suatu kasus, terdapat juga bayi yang sudah lapar dalam interval 2 jam. Hal tersebut normal, karena setiap bayi memiliki keunikan tersendiri.

Namun pada umumnya lambung tubuh manusia termasuk bayi akan mengalami pengosongan dalam interval 3 jam. Oleh karena itu penting halnya jika terdapat kasus bayi yang mengalami tidur lebih dari 4 jam, bayi tersebut haruslah dibangunkan dan diberikan makanan.

Sumber: anak.klikdokter.com

Selasa, 10 Januari 2012

Definisi Imunisasi

Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu.

Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi ini berfungsi melindungi terhadap penyakit.
Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak.

Vaksin secara umum cukup aman. Keuntungan perlindungan yang diberikan vaksin jauh lebih besar daripada efek samping yang mungkin timbul.
Dengan adanya vaksin maka banyak penyakit masa kanak-kanak yang serius, yang sekarang ini sudah jarang ditemukan.
Sumber : anak.klikdokter.com

Senin, 09 Januari 2012

Menstimulasi Perkembangan Anak


 
Stimulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh setiap orang yang berinteraksi dengan anak, mulai dari ibu, ayah, pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.
Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah meliputi setiap aspek perkembangan, yaitu:
  1. kemampuan motorik / gerak kasar
  2. kemampuan motorik / gerak halus
  3. kemampuan bicara dan bahasa, serta
  4. kemampuan sosialisasi dan kemandirian
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:
  1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
  2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya.
  3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
  4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
  5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap keempat aspek kemampuan dasar anak.
  6. Gunakan alai bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak.
  7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
  8. Anak Selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
Sumber : anak.klikdokter.com

Minggu, 08 Januari 2012

Menambah nafsu makan anak

Ada beberapa hal yang menyebabkan nafsu makan anak berkurang :
1. Karena menu makanan yang dimasak sehari – hari kurang bervariasi.
Masalah ini bisa diatasi dengan :
  • Memasak dengan bahan yang sama tetapi dengan menu masakan yang berbeda, misal ; Bahan dari beras, selain dimasak jadi nasi putih, bisa dimasak jadi nasi kuning, bubur, lontong dsb.
  • Memberikan tambahan makanan selingan yaqng mengandung gizi diantara makanan pokok, Misal ; karamel pisang (cara membuat : Rose brans, telur, vanili, air secukupnya) semua bahan dibuat adonan agak cair, lalu dijladreni dalam teflon setelah itu satu persatu jladrenan tadi digulungi dan didalamny dikasih pisang dan coklat, kemudian digoreng.
  • Usahakan anak makan 3x dalam sehari dan kalau bisa berikan makanan tambahan. Supaya zat yang dibutuhkan oleh tubuh si anak selalu terjaga.
  • Beri multivitamin pada sianak misal ; selain diberi ASi berilah susu menurut umur pada anak (bisa kosultasi gizi kedokter anak)
2. Masa peralihan pemberian makanan pada anak ( umumnya usia 2 tahun keatas) .
Untuk masalah ini bisa di terapi sebagai berikut :
  • Air jeruk nipis 1 sendok makan, tambah gula secukupnya secukupnya. Minumkan 2x dalam sehari setelah makan.
  • Daun pepaya 1 helai, cuci, lalu lumatkan tambah sedikit garam dan air matang dikit demi sedikit kurang lebih 1/4 gelas, peras airnya , lalu minumkanlah sekaligus.
3. Apabila anak menderita sakit perut misalnya cacingan, diare, dll. :
Cacingan :
  1. Mentimun 250 g, tahu 500 g, lalu masaklah menjadi sop.
  2. Daun pare segar 1 genggam, seduh dengan 1/4 air. Saring. Tambahkan 1 sdt madu, kemudian minumkan sebelum makan.
  3. Wortel kering 5, buatlah sebuk dengan cara diparut, seduh dengan air secukupnya, minumkan 2x sehari, tiap minum 5 g.
Menurut cacing yang menyerang cacingan ini dapat dibedakan menjadi 2 macam :
1. Cacing kremi :  Gunakan 3 siung bawang putih, hilangkan kulit arinya kunyah sampai halus kemudian ditelan lanjutkan dengan minum air hangat lakukan  1- 2 x sehari. Atau gunakan 1/4 kelapa hijau dan wortel yang telah diparut campur dengan segelas air saring dan minumlah pada malam hari sebelum tidur.
2. Cacing gelang : Gunakan 60 gram jahe yang telah dikupas dan dibersihkan dan dihaluskan beri segelas air kemudian saring dan beri madu 1 sendok makan, diminum 3x sehari. Atau gunakan sendok biji pepaya lumatkan dan beri madu 1 sendok makan  seduh dengan 1/2 gelas air panas. Minumkan selagi masih hangat 1 x sehari.

Sumber : baitulherbal.com

Sabtu, 07 Januari 2012

Hindari Garam Saat Kenalkan Makanan Pertama Bayi

Jakarta, Makanan yang diberikan sewaktu kecil dapat mempengaruhi selera makanan seseorang seumur hidupnya. Hal tersebut mungkin dapat disebabkan oleh faktor kebiasaan. Sebuah studi baru menemukan bahwa, jenis makanan yang diberikan kepada bayi tampaknya mempengaruhi selera asin masa depan mereka terhadap garam.

Memperkenalkan makanan padat kepada bayi merupakan bagian yang sangat penting. Masa-masa ini merupakan masa yang menyenangkan sekaligus mengkhawatirkan. Karena masa ini merupakan langkah pertama untuk membantu bayi mengembangkan kebiasaan makan sehat yang akan berlangsung seumur hidup.

Penelitian dilakukan untuk menguji preferensi garam yang melibatkan 61 bayi berusia 2 bulan. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa bayi tidak selera terhadap cairan yang asin atau bahkan menolak. Bayi yang terlibat dalam penelitian tersebut lebih menyukai air tawar.

"Pada usia 6 bulan, 26 bayi yang terlibat dalam penelitian telah diperkenalkan pada makanan dari tepung yang lebih disukai dibandingkan dengan makanan berupa cairan asin. Sejumlah 35 bayi yang belum makan apapun, termasuk makanan dari tepung, tetap tidak menghiraukan atau menolak cairan asin," kata para peneliti di Monell Chemical Senses Center, Philadelphia.

Para peneliti memeriksa para ibu dari 26 anak ketika mereka mencapai usia prasekolah. Pada pemeriksaan tersebut ditemukan bahwa, 12 anak yang diperkenalkan pada makanan dari tepung sebelum usia 6 bulan lebih mungkin untuk makan garam dari makanan dan untuk makan garam biasa.

"Sedangkan pengenalan terhadap makanan lain, seperti buah, tidak dikaitkan dengan preferensi meningkat untuk rasa garam," kata para peneliti.

Studi mereka terfokus pada makanan yang mengandung tepung karena makanan tersebut termasuk makanan olahan. Makanan yang mengandung tepung tersebut, seperti sereal sarapan, roti, dan crackers, yang sering digunakan sebagai makanan awal bagi bayi dan sering mengandung garam tambahan.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pengalaman awal diet mempengaruhi preferensi untuk rasa asin," kata Leslie Stein seorang psikolog fisiologis dalam rilis berita Monell seperti dilansir dari MSNHealth, Rabu (21/12/2011).

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

Diyakini bahwa mengurangi asupan sodium dapat mencegah lebih dari 100.000 kematian per tahun dan menghemat miliaran dolar dalam biaya medis di Amerika Serikat. Oleh karena pengenalan selera asin dari sodium pada bayi dapat mempengaruhi selera asin ketika telah dewasa. Maka penting untuk membiasakan makanan rendah sodium untuk bayi.

Makanan tinggi sodium telah dikaitkan dengan penyakit darah tinggi (hipertensi). Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Makanan tinggi sodium pun telah dikaitkan dengan kegemukan.

Sumber :  www.detikhealth.com