Jumat, 08 Oktober 2010

SABAR & TENANG MERAWAT BAYI

BAYI Anda rewel? Tentu Anda akan kewalahan menghadapinya jika tidak dibekali dengan pengetahuan bagaimana menyikapinya serta apa yang sebenarnya tengah dirasakan dan diinginkan oleh buah hati Anda. Tak pelak, muncul rasa panik yang berlebihan karena si kecil tak juga reda dari tangisannya. Bahkan semakin keras tangisannya hingga memekakkan telinga.

"Anak usia 0 hingga 12 bulan mekanisme terhadap stres atau tekanan dari luar belum berkembang dengan baik seperti pada orang dewasa. Keterbatasan bahasanya juga membuat mereka gampang rewel, " jelas psikolog dari Klinik Puri Mutiara Bekasi, Natasha Nugraha Psi.

Menurutnya ada banyak faktor yang menyebabkan si kecil jadi rewel seperti, lapar, haus, sakit, lelah, frustrasi atau marah karena tidak bisa mendapatkan sesuatu yang dia inginkan, perubahan rutinitas, tekanan di rumah misalnya pindah rumah, dan pertengkaran orangtua bahkan masalah keuangan dalam rumah tangga.

"Bayi rewel juga dipengaruhi karakter anak. Ada anak yang cenderung rewel atau mudah frustrasi. Misalnya dia mudah bosan pada aktivitas atau lingkungan yang itu-itu saja atau sulit menerima perubahan. Tak jarang, anak-anak yang memiliki temperemen sulit seperti ini perlu waktu untuk menyesuaikan diri," jelasnya.

Sebaliknya, ada anak yang mudah beradaptasi dan menerima perubahan. Makanya, kita musti cari tahu apa yang diinginkan si kecil agar tidak rewel. Jika si kecil lebih butuh rasa nyaman, gendonglah sambil diayun-ayun.

"Lain halnya jika penyebabnya frustrasi, tidak bisa menjamah barang-barang yang dia inginkan, lantaran Anda tidak memperbolehkan. Mungkin dengan dipeluk, kita lihat reaksinya. Kalau tidak mempan dipeluk, kita biarkan saja, asal kita harus memastikan semuanya aman, jangan ada benda-benda yang bisa melukainya," imbuhnya.

Jika anak sudah lewat satu tahun dan sudah mengerti apa yang dikatakan orang dewasa, lanjutnya, sebaiknya aktif mengajaknya berkomunikasi agar mengajarkan si kecil bagaimana cara mengungkapkan keinginannya dengan tepat. Perlu juga ditambahkan bagaimana cara dia mengatasi dan mengekspresikan kemarahannya. Bila pemahaman bahasanya masih kurang, bisa diberitahu dengan cara yang mudah dipahami olehnya.

Natasha mengakui, bayi yang masih berusia 1 tahun ke bawah, memang lebih terbatas cara mengatasi kerewelannya. Apalagi orangtua belum bisa memahami apa keinginan si kecil. "Untuk menenangkan si kecil, sebelum menggendong sebaiknya kita perlu memikirkan cara yang lebih tepat seperti menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut, sambil bernyanyi atau diajak ngobrol. Meski belum mengerti apa yang orangtua obrolkan, sebenarnya si kecil sudah merasa nyaman jika mendengar suara ibunya. Ingat, perasaan bayi masih peka sekali. Suasana hati ibu juga musti dijaga dan tenang, agar si kecil tidak gampang rewel," sambungnya.

Cara lainnya, dengan sesekali mengajaknya jalan-jalan ke tempat yang ramai untuk mengenalkan kepada dunia luar. Jangan mengurung si kecil dalam rumah terus menerus karena bisa menyebabkan si kecil takut berinteraksi dengan orang lain.
Dengan demikian, bayi Anda juga akan belajar berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain sedari dini.

Satu lagi, imbuh Natasha, cobalah berkomunikasi sesering mungkin dengan si kecil, atau perdengarkan musik-musik yang bisa menenangkan hatinya. Bisa juga dengan mendongengkan cerita kepada sang buah hati agar dia terhibur dan juga memicu kecerdasan otak serta emosionalnya.

(Mom& Kiddie//tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar