Selasa, 24 Mei 2011

Jus Buah Untuk Bayi, Jangan Berlebih

Anda sering memberikan jus buah kepada bayi dan balita Anda? Ya, memang banyak orang tua yang memberikan jus buah-buahan kepada bayi dan anak-anaknya, sebagai menu pelengkap gizi dan nutrisi yang diperlukan tubuh. Apalagi rasanya yang segar dan manis, membuat anak-anak mudah menerima dan menyukainya.
Moms and Dads tentu tahu bahwa di dalam jus buah terkandung zat-zat gizi penting yang memang baik untuk tumbuh kembang bayi. Namun, pemberian jus buah kepada bayi tidak selalu memberikan manfaat (efek positif) bagi kesehatan loh. Pemberian jus buah dalam jumlah yang cukup banyak (berlebihan) juga bisa berpotensi menimbulkan kerugian (efek negatif) yang dapat mengganggu kesehatan. Yuk, kita cari tahu lebih lanjut mengenai hal tersebut dalam postingan saya kali ini!
Komposisi jus buah
Komponen utama yang ada dalam jus buah adalah air yang berguna dalam mengimbangi makanan padat yang masuk agar lebih mudah dicerna dan disaring oleh ginjal.
Karbohidrat, termasuk didalamnya sukrosa, fruktosa, glukosa, dan sorbitol juga merupakan komponen (nutrisi) yang ada dalam jus buah. Kandungan karbohidrat di dalam jus bervariasi dari 11 g/1 00 ml (0.44 kcal/ml) sampai lebih dari 16 g/100 ml (0.64 kcal/ml).
Sebagai perbandingan, dalam air susu ibu (ASI) dan susu formula terdapat konsentrasi karbohidrat sebesar 7 g/100 ml. Komposisi lain yang ada dalam jus adalah protein dan mineral dalam jumlah yang kecil.
Di dalam jus buah juga terkandung kalium, vitamin A, dan vitamin C. Vitamin C dan flavonoid dalam jus memberikan efek positif jangka panjang, salah satunya mampu menurunkan resiko kanker dan sakit jantung. Minuman yang mengandung asam askorbat (vitamin C) jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan akan meningkatkan pnyerapan zat besi sebanyak dua kali lipat.
Pemberian jus buah untuk bayi
1. Jus buah tidak direkomendasikan untuk diberikan kepada bayi 0-6 bulan. Karena satu-satunya makanan yang harus diberikan kepada bayi dalam rentang usia 0-6 bulan adalah ASI atau susu formula jika memang tidak memungkinkan untuk memberikan ASI.
Jika bayi sudah berumur 6 bulan ke atas dan sudah diperkenalkan dengan makanan padat, barulah boleh diperkenalkan dengan jus buah.
2. Adanya kandungan gula dalam jus buah juga harus diperhatikan karena gula bisa menyebabkan timbulnya karies pada gigi. Untuk itu, jika ingin memberikan jus buah kepada bayi sebaiknya diberikan lewat cangkir minumnya, jangan lewat botol apalagi diberikan sambil tiduran.
3. Pemberian jus buah untuk bayi sebaiknya sebanyak 1600 kcal per hari, 120-170 ml per hari (anak umur 1-4 tahun).
Jangan diberikan dalam jumlah yang berlebihan, karena tidak akan memberikan manfaat selain menambah asupan gula, karies gigi, dan kurang gizi karena bayi cenderung memilih jus buah yang manis dan segar daripada makanan padatnya yang lebih bergizi.
4. Pemberian jus buah dalam jumlah yang cukup banyak juga bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti diare kronik, banyak gas di dalam perut bayi sehingga perut menjadi kembung, sakit perut.
Sebagai orang tua, kita pasti ingin selalu memberikan yang terbaik kepada buah hati tercinta. Salah satunya dengan memberikan makanan dan minuman yang bergizi untuk melengkapi kebutuhan nutrisi anak-anak kita. Tapi, ingat semua itu tetap ada aturannya loh, jangan sampai berlebihan. Semoga bermanfaat.

Zat-zat Yang Berbahaya Bagi Kehamilan

Masa-masa kehamilan merupakan masa-masa penting dan kritis bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi yang dikandung. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut sangat dipengaruhi oleh zat-zat yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan janin. Banyak zat-zat berbahaya yang beredar di sekeliling kita. Zat-zat berbahaya tersebut sangat membahayakan kesehatan ibu-ibu hamil beserta bayi yang dikandungnya.
Berikut adalah zat-zat berbahaya bagi kehamilan yang patut dihindari :
1. Rokok
Beberapa fakta tentang rokok dan kehamilan :
o Dalam rokok, terkandung zat-zat kimia yang bisa membatasi pertumbuhan janin. Zat-zat kimia tersebut mereduksi jumlah sel yang dihasilkan di dalam tubuh dan otak janin. Nikotin yang terandung di dalam rokok membuat pembuluh-pembuluh darah menjadi mengkerut, sehingga mengurangi persediaan darah untuk plasenta yang berakibat terganggunya pertumbuhan janin.
o Dalam darah perokok kadar karbon moniksidanya lebih tinggi. Perempuan perokok yang hamil harus menghentikan kebiasaan merokoknya karena akan sangat merugikan kesehatan janin yang dikandung. Karbon monoksida akan terkonsentrasi dalam darah janin. Karbondioksida akan meracuni dan mengurangi jumlah oksigen yang dibawa ke dalam darah. Semakin banyak jumlah karbonmonoksida dalam darah janin, maka akan semakin rendah berat badan bayi saat lahir.
o Menurut penelitan, ibu perokok biasanya akan melahirkan bayi dengan berat badan yang lebih rendah 200 gram dari bayi yang dilahirkan dari ibu bukan perokok. Bayi dengan berat badan rendah lebih rentan terhadap berbagai infeksi, bisa terkena berbagai masalah kesehatan dan lebih kecil kemungkinannya untuk bertahan hidup.
o Masih menurut hasil penelitian, kemungkinan bayi lahir premature pada perempuan perokok hampir dua kali lipat.
o Orang yang merokok biasanya makan lebih sedikit, sehingga janin yang dikandung tidak akan mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Ibu perokok sering mengalami defisiensi (kekurangan) zinc (seng), mangan, vitamin A, B6, B12, dan C.
o Perokok lebih mungkin melahirkan anak dengan segala jenis cacat bawaan, khususnya pecah-pecah pada langit-langit mulut, bibir sumbing, kelainan system saraf pusat. Resiko-resiko kelainan tersebut akan semakin besar pada perokok berat.
o Resiko keguguran (aborsi spontan) dan bayi lahir mati juga semakin besar (dua kali lipat) pada perokok. Hal tersebut dikarenakan merokok menyebabkan resiko plasenta turun ke bawah di dalam rahim.
o Merokok juga bisa menyebabkan plasenta bayi menjadi lebih tipis, pembuluh-pembuluh darah menjadi rusak.
o Kematian neonatal lebih sering terjadi pada janin yang ibunya perokok. Ibu-ibu yang masih terus merokok setelah bulan keempat kehamilan memiliki resiko hampir sepertiga bayinya mati dalam seminggu setelah lahir.
o Asap rokok menyebabkan bayi sangat beresiko mengalami gangguan kesehatan selama tahun pertama kehidupannya. Bayi cenderung menderita bronchitis dan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kematian mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
o Wanita yang sebelumnya merokok lalu mengurangi atau berhenti merokok sebelum minggu ke-20 kehamilan bisa saja melahirkan bayi dengan berat badan yang sama dengan bayi yang lahir dari wanita bukan perokok, namun masih tetap menyisakan resiko abnormalitas/kelainan bawaan karena pernah merokok pada fase-fase awal kehamilan atau sebelum pembuahan.
o Resiko kelainan pada bayi juga dimiliki oleh wanita-wanita perokok pasif yang terbiasa hidup dengan asap rokok. Anak-anak yang ayahnya perokok berat beresiko dua kali lipat terkena abnormalitas/kelainan.

2. Alkohol
Alkohol merupakan racun yang dapat mengganggu perkembangan janin. Dampak alcohol terhadap kehamilan baru benar-benar diperhatikan secara serius dalam 15 tahun terakhir. Alkohol bisa masuk ke dalam aliran darah bayi dan sangat mengganggu selama masa-masa penting perkembangan bayi, yaitu sekitar minggu ke-6 sampai minggu ke-12, dan minggu-minggu selanjutnya selama kehamilan.
Jika meminum alcohol lebih dari dua kali (dua gelas) sehari, satu diantara sepuluh janin akan mengalami fetal alcohol syndrome (FAS) yang bisa mengakibatkan kelaianan-kelainan pada wajah seperti pecah-pecah pada langit-langit mulut, dan bibir sumbing. Kelainanan lain yang bisa muncul adalah kelainan jantung, perkembangan anggota badan yang tidak normal, dan bayi dengan tingkat kecerdasan yang lebih rendah.
Jika ibu hamil meminum alcohol kurang dari dua gelas sehari, maka resiko kelainan pada janin masih tetap ada. Hal ini disebabkan karena sebagian tubuh ibu hamil mengolah alcohol menjadi acetaldehyde, zat yang sangat beracun.
Bayi yang lahir dari wanita peminum alcohol, beresiko memiliki berat badan yang lebih rendah dari bayi rata-rata yang ibunya bukan peminum. Selain itu, bayi yang ibunya peminum biasanya tidak bisa lama bertahan hidup. Menurut hasil penelitian, sekecil apapun kadar alcohol yang diminum selama hamil bisa beresiko mengalami berbagai kelainan, baik kelainan fisik maupun kelainan mental.
3. Obat-obatan
Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obat herbal dan vitamin dosis tinggi, atau obat-obatan lainnya tanpa pengawasan dokter. Obat-obatan dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, khususnya pada masa-masa awal kehamilan masa sensitive antara minggu ke-6 sampai minggu ke -12, yaitu fase kehamilan dimana semua organ vital bayi sedang dibentuk.
Obat-obatan mungkin saja aman bagi ibu hamil, namun berbahaya bagi janin apalagi jika dikombinasikan dengan obat-obatan lainnya atau makanan-makanan tertentu.
Jika obat-obat yang biasanya diperbolehkan saja tidak diizinkan untuk dikonsumsi sembarangan selama hamil, apalagi obat-obatan terlarang seperti narkotika. Obat-obatan semacam itu tentu memberikan efek yang lebih buruk dan lebih parah lagi untuk Anda dan bayi Anda.
Bila Anda sedang sakit, beritahukan kepada dokter bahwa Anda sedang hamil agar dokter tahu harus meresepkan obat-obatan yang boleh dikonsumsi oleh Anda. Jangan minum obat dengan resep yang kedaluwarsa atau obat yang diresepkan untuk orang lain.
Sebagian obat –obatan memang harus diminum untuk menyembuhkan penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, masalah tiroid, rematik, dan lainnya yang tetap harus berdasarkan resep dokter.
Beberapa obat yang masih relative aman untuk wanita hamil diantaranya amoxicillin, ampicillin, ephedrine, paracetamol. Namun, ingat kesemuanya harus tetap sepengetahuan dokter Anda.

Twitter dan Facebook Dapat Merusak Perkembangan Otak Anak

Media online saat ini sangat maju dan berkembang pesat. Facebook, twitter adalah dua contoh media online yang paling banyak menyedot perhatian orang saat ini. Daya tarik facebook dan twitter memang bisa memukau siapa saja, tak hanya remaja dan orang dewasa, namun juga merambah sampai ke kalangan anak-anak.
Media online seperti facebook dan twitter merupakan situs jejaring sosial yang sudah sangat akrab dan menjadi bagian dari gaya hidup. Para pengguna situs jejaring sosial tersebut seperti sudah keranjingan menggunakannya berlama-lama setiap hari. Meskipun tujuan awalnya baik, namun bila berlebihan tentunya akan memberikan dampak yang negatif, terutama bagi anak-anak. Terkait dampak negatif yang ditimbulkan media online bagi anak-anak, ada sebuah penelitian di Universitas Oxford bidang ilmu saraf, yang menyebutkan bahwa media online khususnya situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter ternyata dapat menimbulkan dampak yang mengkhawatirkan pada perkembangan otak anak-anak.
Sebagaimana yang dikutip dari Daily Mail, Susan Greenfield, salah satu peneliti di Universitas Oxford tersebut menyebutkan bahwa Facebook dan twitter dapat menurunkan daya konsentrasi pada anak, memberikan kecenderungan anak-anak untuk menjadi lebih “self centred” (egosentris) dan mendorong anak-anak untuk belajar menggapai segala macam kepuasan yang bersifat instan.
Anak-anak yang terobsesi dengan internet atau media online juga beresiko sangat besar untuk mengalami gangguan dalam berkomunikasi. Kegiatan interaksi sosial seperti chatting, message, atau up-date status lewat facebook yang tak mengharuskan anak bertatap muka langsung saat berbicara akan menurunkan kemampuan verbal dan interaksi sosial anak-anak. Padahal, interaksi sosial langsung merupakan hal penting yang sangat diperlukan anak-anak untuk mengasah kemampuan bahas dan sosialisasi dalam dunia nyata.
Kemampuan interaksi anak-anak masih berkembang dan dunia maya tidaklah sama dengan dunia nyata. Interaksi dunia maya yang terlalu berlebihan justru akan mengurangi kesempatan anak untuk mengasah kemampuan interaksi mereka di dunia nyata. Interaksi dunia maya yang terlalu berlebihan justru akan memperbesar kemungkinan anak lebih banyak terekspos hal-hal negatif yang sangat marak hadir di dunia online, seperti pornografi, kekerasan, penipuan, penculikan, dan lainnya.
Kecanggihan teknologi lewat facebook atau twitter tanpa disadari dapat menyedot semua waktu dan perhatian anak sepanjang hari hanya untuk berinteraksi dengan sesama temannya lewat aktivitas up date status, upload foto, video, dan lainnya. Lebih banyak waktu yang terbuang sia-sia dan percuma. Pada akhirnya, otak anak yang masih belum matang tidak bisa berkembang baik sehingga bisa berefek buruk bagi perkembangan intelejensi, sosial-emosional, dan psikis anak.
Tidak terlarang bagi anak-anak untuk mengenal kecanggihan teknologi, komputer, ataupun dunia online. Namun, di usia anak-anak dimana otaknya masih berada dalam tahapan proses berkembang, anak-anak lebih membutuhkan interaksi sosial langsung dengan dunia sekitar. Hal ini amat penting selain akan memperkaya memori dan pengalamannya, juga dapat membantu menghubungkan sinaps-sinaps pada sel otak. Kemampuan verbal dan bahasa anak juga akan lebih berkembang karena sering berinteraksi langsung dengan orang lain di sekitarnya.
Jadi, sebagai orang tua hendaklah kita lebih bijak dalam memperkenalkan berbagai kecanggihan teknologi kepada anak-anak. Jangan lupa tetap dampingi dan selalu berikanlah arahan kepada anak-anak selama beraktivitas di dunia online.

Rabu, 04 Mei 2011

8 Gaya Orang Tua Mengasuh Anak, AndaTermasuk Yang Mana...?

Mempunyai anak Superkid adalah dambaan setiap orang tua.Segala cara pun dilakukan agar anak-anak mereka selalu tampil menjadi yang terbaik.Namun memaksakan anak-anak untuk lebih bisa ini dan itu lebih awal dapat membawa dampak negatif bagi kepribadian dan emosinya.Neil Postmant seorang sosiolog Amerika pada tahun 80-an meramalkan bahwa jika anak-anak tercabut dari masa kanak-kanaknya, maka lihatlah…ketika anak-anak itu menjadi dewasa, maka ia akan menjadi orang dewasa yang kekanak-kanakan.

Lalu bagaimanakah gaya para orangtua dalam mengasuh anak-anak mereka untuk menjadikan anak-anak mereka menjadi Superkid? Menurut Professer Elkind, ada delapan gaya orangtua dalam mengasuh anak-anaknya.Kedelapan gaya tersebut adalah:

1.Gourment Parents (Orangtua borju)

Mereka adalah kelompok pasangan muda yang sukses dan mereka akan cenderung merawat anak-anaknya seperti merawat karier dan harta mereka.Penuh ambisi dan menginginkan ank menjadi superkids merupakan bukti dari kehebatan mereka sebagai orang tua.

Kelompok ini memakaikan ank-anaknya baju-baju mahal bermerek terkenal, memasukkan kedalam program-program eksekutif yang prestisius.Jika suatu saat kita melihat sebuah sekolah yang halaman parkirnya dipenuhi oleh berbagai merek mobil terkenal, maka itulah sekolah banyak kelompok orang tua borju menyekolahkan anak-anaknya.

2. College Degree Parents (Orangtua Intelek)

Orang tua intelek sangat peduli dengan pendidikan anak-anaknya.Mereka percaya pendidikan yang baik merupakan pondasi dari kesukssesan hidup.Kelebihan kelompok ini adalah sangat peduli dan kritis terhadap kurikulum yang dilaksanakan di sekolah anak-anaknya.Dan dalam banyak hal mereka banyak membantu dan peduli dengan konsisi sekolah.

3. Gold Medal Parents (Orangtua Selebritis)

Kelompok ini adalah kelompok orangtua yang menginginkan anak-anaknya menjadi competitor dalam berbagai gelanggang.Mereka ingin anak anak mereka menjadi unggul dalam olah raga, artis, atau penyanyi yang pada akhirnya malah membawa dampak buruk pada si anak.Gold medal parent menimbulkan banyak bencana pada anak- anak mereka.

4.Do-it Yourself Parent

Merupakan kelompok orangtua yang mengasuh anak-anaknya secara alami dan menyatu dengan semesta.Kelompok ini menyekolahkan anak-anaknya di sekolah negeri yang tidak begitu mahal dan sesuai dengan keuangan mereka.Walaupun demikian mereka pun juga bermimpi menjadi anak-anaknya Superkids.

Dalam kehidupan sehari-hari anak-anak mereka diajak mencintai lingkungannya.Mereka jua mengajarkan merawat dan memeliha hewan atau tumbuhan yang mereka sukai.Kelompok ini merupakan kelompok penyanyang binatang dan mencintai linkungan hidup bersih.

5. Outward Bound Parents ( Orangtua Paranoid)

Kelompok ini lebih memprioritaskan pendidikan yang dapat memebri kenyamanan dan keseamatan kepada anak-anaknya.Mereka mengaharapkan anak-anaknya menjadi anak yang hebat agar dapat melidungi diri mereka dari berbagai macam marabahaya.Ketidakpatutan pemikiran kelompok ini dalam mendidik anak-anaknya adalah bahwa terlalu berlebihan melihat marabahay di luar rumah tangga mereka, mudah panic dan ketakutan melihat situasi yang selalu mereka piker akan membawa dampak buruk kepada anak.

6. Prodigy Parents (Orangtua instant)

Merupakan kelompok orangtua yang sukses dalam karier namun tidak memiliki penddikan yang cukup.Mereka memandang kesuksesan mereka di dunia bisnis merupakan bakat semata.Oleh karena itu mereka memandang sekolah dengan sebelah mata, hanya sebagai kekuatan yang akan menumpulkan kemampuan anak-anaknya.Mereka juga memandang anak-anaknya akan hebat dan sukses seperti mereka tanpa memikirkan pendidikan seperti apa yang cocok diberikan kepada anak-anaknya.Buku-buku cara mendidik anak sangat mereka sukai.Misalnya buku tentang “Kiat-Kiat Mengajarkan Bayi Membaca, dan lain-lain.

7. Encounter Group Parents (Orangtua ngerumpi)

Merupakan kelompok orangtua yang memiliki dan menyenangi pergaulan.Mereka menyukai dan sangat mementingkan nilai-nilai relationship dalam membina hubungan dengan orang lain.Sebagai akibatnya kelompok ini sering melakukan ketdakpatutan dalam mendidik anak-anak dengan berbagia perilaku “gang ngerumpi” yang terkadang mengabaikan anak.Kelompok ini banyak membuang-buang waktu dalam kelompoknya sehingga mengabaikan fungsi mereka sebagai orangtua.

8. Milk And Cookies Parents (Orangtua ideal)

Kelompok ini memiliki kehidupan masa kecil yang sehat dan manis.Mereka cenderung menjadi orangtua yang hangat dan menyanyangi anak-anak dengan tulus.Mereka juga sangat peduli dan mengiringi tumbuh kembang anak-anak mereka dengan penuh dukungan.

Mereka memenuhi rumah tangga mereka dengan bukubuku, lukisan dan musik yang disukai oleh anak-anaknya.Mereka berdiskusi di ruang makan, bersahabat dan menciptakan lingkungan yang menstimulasi anak-anak mereka untuk tumbuh mekar segala potensi dirinya.Mereka begitu yakin bahwa anak membutuhkan suatu proses dan waktu untuk dapat menemukan sendiri keistimewaan yang dimiliki.Dengan kata lain mereka percaya bahwa anak sendirilah yang akan menemukan sendiri kekuatan di dirinya.Bagi mereka setiap anak adalah benar-benar seorang anak yang hebat dengan kekuatan potensi yang juga berbeda dan unik.

Apabila seseorang menyimpan banyak kenangan indah di masa kecilnya, maka kelak seluruh kehidupannya akan terselamatkan.Bahkan apabila hanya ada satu saja kenangan indah yang tersimpan dalam hati kita, maka itulah kenangan yang akan memberikan satu hari untuk keselamatan kita.

8 Gaya Orang Tua Mengasuh Anak, AndaTermasuk Yang Mana


Delapan Gaya Orangtua Dalam Mengasuh Anak, Termasuk Yang Manakah Anda?


Mempunyai anak Superkid adalah dambaan setiap orang tua.Segala cara pun dilakukan agar anak-anak mereka selalu tampil menjadi yang terbaik.Namun memaksakan anak-anak untuk lebih bisa ini dan itu lebih awal dapat membawa dampak negatif bagi kepribadian dan emosinya.Neil Postmant seorang sosiolog Amerika pada tahun 80-an meramalkan bahwa jika anak-anak tercabut dari masa kanak-kanaknya, maka lihatlah…ketika anak-anak itu menjadi dewasa, maka ia akan menjadi orang dewasa yang kekanak-kanakan.

Lalu bagaimanakah gaya para orangtua dalam mengasuh anak-anak mereka untuk menjadikan anak-anak mereka menjadi Superkid? Menurut Professer Elkind, ada delapan gaya orangtua dalam mengasuh anak-anaknya.Kedelapan gaya tersebut adalah:

1.Gourment Parents (Orangtua borju)

Mereka adalah kelompok pasangan muda yang sukses dan mereka akan cenderung merawat anak-anaknya seperti merawat karier dan harta mereka.Penuh ambisi dan menginginkan ank menjadi superkids merupakan bukti dari kehebatan mereka sebagai orang tua.

Kelompok ini memakaikan ank-anaknya baju-baju mahal bermerek terkenal, memasukkan kedalam program-program eksekutif yang prestisius.Jika suatu saat kita melihat sebuah sekolah yang halaman parkirnya dipenuhi oleh berbagai merek mobil terkenal, maka itulah sekolah banyak kelompok orang tua borju menyekolahkan anak-anaknya.

2. College Degree Parents (Orangtua Intelek)

Orang tua intelek sangat peduli dengan pendidikan anak-anaknya.Mereka percaya pendidikan yang baik merupakan pondasi dari kesukssesan hidup.Kelebihan kelompok ini adalah sangat peduli dan kritis terhadap kurikulum yang dilaksanakan di sekolah anak-anaknya.Dan dalam banyak hal mereka banyak membantu dan peduli dengan konsisi sekolah.

3. Gold Medal Parents (Orangtua Selebritis)

Kelompok ini adalah kelompok orangtua yang menginginkan anak-anaknya menjadi competitor dalam berbagai gelanggang.Mereka ingin anak anak mereka menjadi unggul dalam olah raga, artis, atau penyanyi yang pada akhirnya malah membawa dampak buruk pada si anak.Gold medal parent menimbulkan banyak bencana pada anak- anak mereka.

4.Do-it Yourself Parent

Merupakan kelompok orangtua yang mengasuh anak-anaknya secara alami dan menyatu dengan semesta.Kelompok ini menyekolahkan anak-anaknya di sekolah negeri yang tidak begitu mahal dan sesuai dengan keuangan mereka.Walaupun demikian mereka pun juga bermimpi menjadi anak-anaknya Superkids.

Dalam kehidupan sehari-hari anak-anak mereka diajak mencintai lingkungannya.Mereka jua mengajarkan merawat dan memeliha hewan atau tumbuhan yang mereka sukai.Kelompok ini merupakan kelompok penyanyang binatang dan mencintai linkungan hidup bersih.

5. Outward Bound Parents ( Orangtua Paranoid)

Kelompok ini lebih memprioritaskan pendidikan yang dapat memebri kenyamanan dan keseamatan kepada anak-anaknya.Mereka mengaharapkan anak-anaknya menjadi anak yang hebat agar dapat melidungi diri mereka dari berbagai macam marabahaya.Ketidakpatutan pemikiran kelompok ini dalam mendidik anak-anaknya adalah bahwa terlalu berlebihan melihat marabahay di luar rumah tangga mereka, mudah panic dan ketakutan melihat situasi yang selalu mereka piker akan membawa dampak buruk kepada anak.

6. Prodigy Parents (Orangtua instant)

Merupakan kelompok orangtua yang sukses dalam karier namun tidak memiliki penddikan yang cukup.Mereka memandang kesuksesan mereka di dunia bisnis merupakan bakat semata.Oleh karena itu mereka memandang sekolah dengan sebelah mata, hanya sebagai kekuatan yang akan menumpulkan kemampuan anak-anaknya.Mereka juga memandang anak-anaknya akan hebat dan sukses seperti mereka tanpa memikirkan pendidikan seperti apa yang cocok diberikan kepada anak-anaknya.Buku-buku cara mendidik anak sangat mereka sukai.Misalnya buku tentang “Kiat-Kiat Mengajarkan Bayi Membaca, dan lain-lain.

7. Encounter Group Parents (Orangtua ngerumpi)

Merupakan kelompok orangtua yang memiliki dan menyenangi pergaulan.Mereka menyukai dan sangat mementingkan nilai-nilai relationship dalam membina hubungan dengan orang lain.Sebagai akibatnya kelompok ini sering melakukan ketdakpatutan dalam mendidik anak-anak dengan berbagia perilaku “gang ngerumpi” yang terkadang mengabaikan anak.Kelompok ini banyak membuang-buang waktu dalam kelompoknya sehingga mengabaikan fungsi mereka sebagai orangtua.

8. Milk And Cookies Parents (Orangtua ideal)

Kelompok ini memiliki kehidupan masa kecil yang sehat dan manis.Mereka cenderung menjadi orangtua yang hangat dan menyanyangi anak-anak dengan tulus.Mereka juga sangat peduli dan mengiringi tumbuh kembang anak-anak mereka dengan penuh dukungan.

Mereka memenuhi rumah tangga mereka dengan bukubuku, lukisan dan musik yang disukai oleh anak-anaknya.Mereka berdiskusi di ruang makan, bersahabat dan menciptakan lingkungan yang menstimulasi anak-anak mereka untuk tumbuh mekar segala potensi dirinya.Mereka begitu yakin bahwa anak membutuhkan suatu proses dan waktu untuk dapat menemukan sendiri keistimewaan yang dimiliki.Dengan kata lain mereka percaya bahwa anak sendirilah yang akan menemukan sendiri kekuatan di dirinya.Bagi mereka setiap anak adalah benar-benar seorang anak yang hebat dengan kekuatan potensi yang juga berbeda dan unik.

Apabila seseorang menyimpan banyak kenangan indah di masa kecilnya, maka kelak seluruh kehidupannya akan terselamatkan.Bahkan apabila hanya ada satu saja kenangan indah yang tersimpan dalam hati kita, maka itulah kenangan yang akan memberikan satu hari untuk keselamatan kita.