Selasa, 02 Agustus 2011

Usia tepat si Kecil Mulai Toilet Training

Pada umumnya anak mulai toilet training pada usia dua tahun, namun tidak semua anak memliki perkembangan yang sama. Anak laki-laki kerap membutuhkan waktu lebih lama untuk toilet training dibanding anak perempuan, terutama karena mereka harus buang air kecil sambil berdiri. Tak heran jika pada tahap awal mereka akan jongkok untuk buang air kecil. Tugas andalah melatih mereka untuk buang air kecil dengan berdiri sebagaimana ayah dan kakak laki-lakinya.
Anda tak perlu khawatir, jika di usia lebih dari 2 tahun anak anda belum mau di ajak toilet training, karena pada dasarnya mereka punya tanda-tanda tersendiri yang menunjukan pada kita kapan mereka mulai mau di ajak toilet training, sehingga anda tak perlu terlalu memaksakannya. Dibawah ini beberapa tanda-tanda yang menunjukkan  bahwa anak anda
siap ber-toilet training:
  • Jika celana atau popok anak bisa tetap kering hingga beberapa jam dalam sehari.
  • Jika ia menunjukan ketertarikan saat anda, ayahnya, atau kakaknya menggunakan toilet.
  • Jika ia punya kebiasaan buang air kecil atau buang air besar secara teratur pada waktu-waktu tertentu, misalnya setiap pagi.
  • Jika anak anda bisa menunjukan tanda-tanda ingin buang air besar atau ingin buang air kecil, misalnya perut yang berbunyi dan sebagainya.
  • Jika ia memberitahukan pada anda saat popoknya basah.
Namun adakalanya anda harus menunggu waktu yang tepat untuk mengajarkan anak anda toilet training. Jangan memaksakan anak anda ber-toilet training jika ia sedang dalam tertekan atau stres, seperti pada keadaan-keadaan dibawah ini:
  • Kehadiran adik bayi baru dalam keluarga
  • Baru saja pindah dari keranjang bayinya ke tempat tidur
  • Mulai pola pengasuhan baru dari anda atau baby sitternya
  • Saat pindah rumah
  • Ada masalah dalam keluarga
  • Saat ada anggota keluarga yang sakit.
Berikut beberapa tips bagi ibu dalam melatih anak toilet training
  • Tetaplah berfikiran positif pada sikecil, jadikan acara ganti popok menjadi saat yang menyenangkan
  • Berikan pujian pada si kecil saat ia bisa menahan pipis atau pup nya hingga ke toilet
  • Jangan terburu-buru, tak ada salahnya memulainya agak telat, justru semakin besar usianya ia semakin mudah diajarkan menggunakan toilet.
  • Belajar menggunakan toilet sama seperti kemampuan lain yang sedang di pelajari si kecil, jadi wajar jika ia beberapa kali gagal terlebih dahulu sebelum akhirnya berhasil.
  • Pakaikan pakaian yang mudah dibuka, agar saat waktunya pipis atau pup ia mudah membuka sendiri bajunya.
  • Jangan memaksakan si kecil untuk duduk di toilet atau potty nya, karena sikap memaksakan anda justru akan membuat mereka kesal dan tidak akan membuatnya belajar lebih cepat.
  • Ajaklah si kecil saat  memilih potty atau toilet seatnya.
  • Beberapa anak takut mendengar suara toilet flushing atau tidak suka melihat pupinya di flushing, tunggulah hingga ia keluar toilet baru kemudian anda mem-flushing toiletnya.
  • Toilet training untuk malam hari lebih sulit ketimbang siang hari, sebelum memutuskan melepas popok kertas si kecil, tunggu hingga beberapa kali anda mendapatkan popok si kecil tetap kering sampai pagi hari selama beberapa hari, baru anda menidurkannya tanpa menggunakan popok kertas.
  • Usahakan untuk tidak marah saat anak anda sesekali masih mengompol atau pupi di celana, berilah kepercayaan padanya bahwa lain waktu ia pasti bisa melakukannya.
(Dikutip dari: http://www.bbc.co.uk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar